31 Mar 2013

Bacalah Ayat Kursi

ayat kursi


Ayat Kursi

☑ Baca pada saat keluar rumah,
70000 malaikat akan menjagamu dari semua sisi.

☑ Baca saat masuk rumah,
Kemiskinan tidak akan memasuki rumahmu.

☑ Baca setelah berwudhu,
Derajatmu akan dinaikkan 70 tingkat.

☑ Baca pada saat tidur,
Malaikat akan menjagamu sepanjang malam.

☑ Baca setelah sholat,
Maka jarak antara kamu dan surga hanyalah kematian.


SUBHANALLAH...

Umur Manusia






Ternyata Cm 1,5 jam saja umur kita hidup di dunia ini, simak saudara-saudari­ku..

Mari kita lihat berdasarkan Al Qur'an sebagai sumber kebenaran absolut.


  • 1 hari akhirat = 1000 tahun.
  • 12 jam akhirat = 500 tahun.
  • 3 jam akhirat = 125 tahun.
  • 1,5 jam akhirat = 62,5 tahun.
Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.

Ternyata hanya satu setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka.
(QS 35:15, 4:170).

Cuma satu setengah jam saja cobaan hidup, maka bersabarlah (QS 74:7,52:48,39:1­0).

Demikian juga hanya satu setengah jam saja kita harus menahan nafsu dan mengganti dgn sunnahNya (QS 12:53, 33:38).

"Satu Setengah Jam" sebuah perjuangan yg teramat singkat dan Allah akan mengganti dengan surga Ridha Allah (QS 9:72, 98:8, 4:114).
Maka berjuanglah untuk mencari bekal perjalanan panjang nanti (QS 59:18, 42:20, 3:148, 28:77).

Allah berfirman: " Kamu tidak tinggal ( dibumi ) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui" (QS 23:114)

Semoga bermanfaat bagi kita semua ... 

By : Zhiewa Netral

26 Mar 2013

Belajar Ikhlas

Ikhlas itu kata yang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan. Karena itu, kita perlu belajar dan membiasakan diri menjadi mukhlis (orang yang ikhlas). 

Dari segi bahasa, ikhlas itu mengandung makna memurnikan dari kotoran, membebaskan diri dari segala yang merusak niat dan tujuan kita dalam melakukan suatu amalan.

Ikhlas juga mengandung arti meniadakan segala penyakit hati, seperti syirik, riya, munafik, dan takabur dalam ibadah. Ibadah yang ikhlas adalah ibadah yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT.

Ungkapan “semata-mata karena Allah SWT” setidaknya mengandung tiga dimensi penghambaan, yaitu niatnya benar karena Allah (shalih al-niyyat), sesuai tata caranya (shalih al-kaifiyyat), dan tujuannya untuk mencari rida Allah SWT (shalih al-ghayat), bukan karena mengharap pujian, sanjungan, apresiasi, dan balasan dari selain Allah SWT.

Beribadah secara ikhlas merupakan dambaan setiap Mukmin yang saleh karena ikhlas mengantarkannya untuk benar-benar hanya menyembah atau beribadah kepada Allah SWT, tidak menyekutukan atau menuhankan selain- Nya. “Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun” (QS An-Nisa’ [4]: 36).

Jika ikhlas sudah menjadi karakter hati dalam beramal ibadah, niscaya keberagamaan kita menjadi lurus, benar, dan istiqamah (konsisten). (QS Al-Bayyinah [98]: 5). Selain kunci diterima tidaknya amal ibadah kita oleh Allah SWT, ikhlas juga membuat “kinerja” kita bermakna dan tidak sia-sia. Kinerja yang bermakna adalah kinerja yang berangkat dari hati yang ikhlas.

Menurut Imam Al-Ghazali, peringkat ikhlas itu ada tiga. Pertama, ikhlas awam yakni ikhlas dalam beribadah kepada Allah karena dilandasi perasaan takut kepada siksa-Nya dan masih mengharapkan pahala dari-Nya.

Kedua, ikhlash khawas,ialah ikhlas dalam beribadah kepada Allah karena dimotivasi oleh harapan agar menjadi hamba yang lebih dekat dengan-Nya dan dengan kedekatannya kelak ia mendapatkan “sesuatu” dari-Nya.

Ketiga, ikhlash khawas al-khawas adalah ikhlas dalam beribadah kepada Allah karena atas kesadaran yang tulus dan keinsyafan yang mendalam bahwa segala sesuatu yang ada adalah milik Allah dan hanya Dia-lah Tuhan yang Mahasegala-galanya.

Ikhlas merupakan komitmen ter ting gi yang seharusnya ditambatkan oleh setiap Mukmin dalam hatinya: sebuah komitmen tulus ikhlas yang sering dinyatakan dalam doa iftitah. (Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Tuhan semesta alam). (QS Al-An’am [6]: 162).

Sifat dan perbuatan hati yang ikhlas itu merupakan perisai moral yang dapat menjauhkan diri dari godaan setan (Iblis). Menurut At-Thabari, hamba yang mukhlis adalah orang-orang Mukmin yang benar-benar tulus sepenuh hati dalam beribadah kepada Allah, sehingga hati yang murni dan benar-benar tulus itu menjadi tidak mempan dibujuk rayu dan diprovokasi setan.

Ikhlas sejatinya juga merupakan “benteng pertahanan” mental spiritual Mukmin dari kebinasaan atau kesia-siaan dalam menjalani kehidupan. Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah berujar, “Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang meng isi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tetapi tidak bermanfaat.”

Ibadah Dan Rezeki

" IBADAH DAN REZEKI "





Orang bilang, nggak ada tuh, hubungan ibadah dengan rejeki. Gak ada hubungan antara ibadah dan kesuksesan finansial. Yang ada hubungannya tuh, ibadah dan akhirat. Siapa – siapa yang ibadahnya bagus, maka akan allah beri ganjaran surgaNya. Allah jauhkan dari neraka. Benar, tidak ada yang salah dengan pendapat seperti ini. Tapi, jangan salah, ibadah itu sangat erat kaitannya dengan rejeki kita. Rezeki, sangat kuat hubungannya dengan sholat, tilawah qur’an, sedekah, dan amal – amal ibadah kita yang lain. Bagaimana kalau kemudian kita bilang, siapa yang bagus ibadahnya, tentu Allah sangat senang. Jika Allah sudah senang sama seseorang dikarenakan ibadahnya, tentu doanya akan lebih cepat diijabah oleh Allah, termasuk doa minta rejeki, kesuksesan hidup, kesuksesan finansial. Juga, ini katanya Allah, janjinya allah, bukan katanya maupun janjinya manusia. Kita – kita manusia, kalo ngomong kan suka pake insya Allah, nah kalo Allah, nggak butuh pake insya Allah atas semua janji – janjiNya. 



“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar bagiNya. Dan dia memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka – sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya allah melaksanakan urusannya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap sesuatu”. (QS At talaq: 2-3).


Nah saudaraku, udah kebayangkan? Bahwa taqwa, tawakal, beribadah itu sangat erat kaitannya denagn rezeki kita. Ya, yang disebut rezeki kan juga termasuk rezeki kesehatan, umur yang berkah, hidup bahagia, sukses karir, prestasi di dunia kerja atau akademik, dan lainnya.


Di dalam kehidupan sehari – hari, saya begitu banyak mendapati mereka yang menjaga ibadahnya, rezekinya selalu dicukupkan oleh Allah, bahkan berlimpah. Bener, saya nggak bohong. Di kosan saya sendiri (kami menyewa rumah dengan enam orang penghuninya), seorang teman yang kalo setiap berdoa, saya perhatikan begitu khusyuk, begitu perhatian sama doa yang digantungkan pengharapanNya pada sang Maha Mengabulkan doa. Satu hal yang juga rajin beliau lakukan, setiap nelpon orangtuanya, selalu minta doa. Alhasil, teman saya ini, adalah seorang mahasiswa yang berprestasi dari segi akademik. Kuliah di kedokteran selama tiga setengah tahun dan mendapat gelar sarjana kedokteran, lulus yudisium tepat pada waktunya (padahal waktu pulang ujian akhir beliau bilang ke kita – kita yang di rumah, dia yakin nggak bakalan lulus ujian kali ini, karena banyak salahnya pas jawab ujian), dan langsung masuk co assdi rumah sakit pendidikan M. Djamil. Beliau juga mengaku, entah kenapa, rasanya hidupnya selalu ‘hoki’. Seberapa beratpun masalah yang dihadapi, selalu aja ada jalan keluar yang Allah berikan. Dari segi organisasi pun, beliau juga sukses. Pernah menjabat ini itu di berbagai organisasai, juga pernah menjabat sebagai koordiantor acara ilmiah tingkat nasional. Paska organisasi, beliau juga kerap diundang sebagai pemateri dalam berbagai event kampus. Itu saja? Belum cukup. Beberapa bulan yang lalu beliau juga akan berangkat ke Mesir dalam rangka “Research Exchange”.


Ini cerita yang pertama. Cerita yang kedua, dari sebuah toko perlengkapan muslim langganan saya. Sebut saja namanya Mbak Reni (nama samaran). Beberapa waktu yang lalu saya sempat sedih karena Mbak Reni dalam sms yang dikirimkannya mengatakan tokonya sudah pindah. Pemilik toko (jadi beliau mengontrak) mengambil kembali tokonya. Saya begitu sedih, karena tokonya dekat dari kosan saya, juga mbak Reni yang ramah dalam melayani pembeli. Namunamazing, beberapa bulan setelahnya, Mbak reni kembali membuka toko perlengkapan muslimnya, beberapa toko dari tempat dagangnya semula. Bahkan, lebih luas. Yang membuat saya terkagum – kagum, bahkan di samping toko barunya ini, berdiri juga toko milik saudaranya. Setelah saya amati, ternyata rahasia mereka adalah dengan menjaga sholatnya. Perdagangan tidak membuat mereka lalai dalam melaksanakan solat!!. Jika telah masuk waktu sholat, toko tutup sementara. Beberapa waktu sebelum masuk waktu sholat, mereka telah mengambil ancang – ancang meletakkan palang di depan toko, pertanda sebentar lagi Allah akan memanggil melalui muazinNya. Allah akan datang, memberikan kemenangan, termasuk kemenangan dalam masalah rejeki. Hayya ‘alassholah, hayya ‘alal falah.


Demikian sedikit cerita saya terkait ibadah dan rejeki. Semoga dapat menginspirasi teman – teman semua. Mari kita percaya, yakin terhadap janji – janji Allah. Mungkin, selama ini (termasuk saya sendiri), ada keraguan dalam mengimani janji – janjinya, sehingga apa – apa yang Allah janjikan belum terwujud dalam kehidupan kita. Mungkin kita kurang yakin, sehingga hal – hal yang bersifat ‘miracle’, belum mampir dalam hidup kita. Sebagaimana persangkaan kita terhadap Allah, begitu pula persangkaan Allah terhadap kita. 


Wallahu ‘alam bis showab, semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

25 Mar 2013

Ruginya Orang Yang Hanya Mengejar Duniawi




Dunia dalam genggamanNya

“ Jika hanya dunia yang kau kejar, sungguh betapa tidak adilnya dunia ini.”

Kalimat ini pertama kali saya dengarkan pada saat mengikuti Training ESQ. Entah kenapa belakangan ini sering kali terngiang-ngiang di kepala saya.

Benar adanya bahwa dunia ini sungguh tidak adil. Tidak perlu jauh-jauh, ada teman satu kost yang tinggal di sebelah kamar saya. Beliau bekerja di galangan kapal. 7 hari dalam seminggu. Berangkat kerja jam 6.30 pagi dan baru pulang lagi jam 9.30 malam. Setiap hari seperti itu. Penghasilan, saya kira tidak lebih besar, minimal sama lah dengan saya yang bekerja dengan 5 hari kerja dari jam 7.30 pagi – 4.30 sore.

Kalau mau lihat ke sekeliling saya, bisa lebih banyak lagi saya temukan mereka yang bekerja lebih keras tapi dari segi pendapatan tidak seberapa.

Nah, kalau sudah di posisi mereka ini, mau bekerja sekeras apapun ya agak susah juga untuk mencapai kehidupan yang makmur. Sekalipun mungkin yang namanya kebahagiaan urusan masing-masing. Ada saja kan orang yang meskipun kehidupannya susah, namun masih bisa bahagia. Karena kebahagiaan letaknya ada di hati. Faktor internal, bukan faktor eksternal.

Memang betul ada sebuah ayat yang berbunyi :


“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS.13 : 11)

Dan ini menjadi landasan kita untuk berusaha secara maksimal di dunia ini untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Bukan malah pasrah pada keadaan yang menempatkan kita di posisi sulit dan serba susah. Namun demikian, tetap hak prerogatif ada di tangan Allah untuk menentukan hasil dari setiap upaya kita.
Menjalani Peran Yang Diberikan Sebaik Mungkin

Alhamdulillah, bila kemudian setiap upaya yang kita lakukan mendapatkan ridho dari Allah dan kita berada pada posisi yang lebih baik. Minimal berkecukupan, meski tidak melimpah atau ultra kaya (walaupun menjadi kaya itu lebih bagus). Bagaimana ternyata bila kehendak Allah lain adanya. Bagaimana bila ternyata Allah memberikan kita peran kehidupan pada posisi yang susah tersebut. Mau protes?

Pada akhirnya kita harus ingat tujuan awal perjalanan hidup ini. Kenapa kita dilahirkan ke dunia, tidak lain sudah Allah jawab :


“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS.56 : 51)

Itulah tujuan hidup kita yang sebenarnya. Bila kita menjadi kaya, bagus. Karena itu akan menjadi penunjang ibadah kita. Dengan kekayaan tersebut, kita bisa berbuat baik lebih banyak lagi. Namun, andaikata kita diberi peran orang susah pun, tujuan hidup ini masih tetap sama. Tidak lain untuk beribadah kepada Allah.


Maha Besar Allah yang menggenggam alam semesta dan isinya

Di akhir hayat nanti pun kita akan kembali kepadaNya. Menanti hari dimana akan dimintai pertanggungjawaban atas janji kita kepada Allah, sebelum dilahirkan ke dunia ini.


“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab: ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi’. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)’.” (QS.7 : 172).

Bagaimana mempertanggungjawabkan janji ini? Tentu saja dengan beribadah kepada Allah, apapun keadaan kita. Baik itu dalam keadaan senang, maupun susah. Apapun peran kita di dunia, seyogyanya kita jalani sebaik mungkin. Dengan visi jangka panjang, jauh menembus alam akhirat nanti. Bagi yang bertaqwa, surga balasannya :


Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.” (QS.38 : 49-50)

Jika Hanya Dunia Yang Kau Kejar

Jika hanya dunia yang kau kejar, sungguh betapa tidak adilnya dunia ini. Jika tujuan jangka panjang (akhirat) yang kau kejar, setidaknya bila dunia tidak dalam genggamanmu masih ada kebahagiaan terakhir yang lebih kekal sebagai balasan atas seluruh pengadian dan ibadah kita selama hidup di dunia ini. Dan janji Allah adalah benar.

Kesimpulan dari semua yang saya tulis ini bukan bermaksud untuk mematahkan semua upaya Anda untuk menjadi lebih baik. Bukan bermaksud untuk membuat Anda semakin malas berjuang meraih kualitas hidup yang lebih baik. Justru agar kita semua (termasuk saya pribadi), menjadi lebih bersemangat dalam menjalani peran kita masing-masing dengan tetap berada pada garis tujuan dilahirkannya kita ke dunia ini, untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah Sang Pencipta.

Dan bila pada akhirnya peran kita hanya sebatas pada hidup yang berkecukupan, maka masih ada tujuan jangka panjang yang bisa kita kejar sesudah kehidupan dunia yang singkat ini berakhir.Jangan sampai jadi orang yang merugi. Sudah di dunia susah, di akhirat susah juga. Agar lebih semangat temukan saja nilai spiritual pada peran yang sedang kita jalani.


Jika taman dunia ini begitu indah, apalagi taman surga

Semoga Allah memudahkan semua urusan kita di dunia ini sehingga bisa menyempurnakan ibadah hingga rukun Islam yang ke-5. Amin…

Mudah-mudahan tulisan sederhana ini bermanfaat.

Anak Durhaka

 SIAPA YANG DURHAKA .. ?




“ Apabila anak Adam meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara : Shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kepadanya HR. BUKHORI


Sebuah kata mutiara mandarin menyatakan, Ren Sheng Shi Yi Zhong Ze Ren: Hidup adalah sebuah tanggung jawab. Dengan kata lain, di dalam hidup kita ada tanggung jawab kepada Tuhan, orang tua, diri kita, terhadap sesama, Negara dan alam sekitar. Jika hidup hanya untuk memikirkan kepentingan dan keuntungan diri sendiri, sementara kita mengabaikan tanggung jawab, apalagi membuat pihak lain menderita, maka bisa dipastikan kita akan kesepian dan menderita.
Anak merupakan amanah dari sang Kholiq, oleh karenanya kita dituntut untuk menjaga dan menjalankan amanah yang telah di embankan kepada kita. Mulai sejak dari kandungan sampai dewasa adalah tanggung jawab orang tua hingga si anak menikah. Suka duka adalah beban yang seyogyanya dirasakan oleh orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak, karena semua itu adalah sebuah perjuangan dalam mengemban Amanah. Allah swt menyatakan dengan firman-NYA :


وَالّذِ يْنِ هُمْ لِاَمَنَتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْ نَ


“ Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat [yang dipikulnya] dan janjinya ”[QS. Al-Mu’minuun [23] : 8 ].

Pada dasarnya semua orang tua mendambakan anak yang sholeh dan sholeha [ pandai, cantik rupawan dan sukses dunia akerat ]. Beribu cara dilakukan demi anak tercinta agar menjadi yang terbaik, tak peduli berapa besar biaya yang akan dikeluarkan yang penting si anak harus berhasil.
Dalam menjadikan anak yang is the best kebanyakan orang tua tidak menyadari potensi si anak, sehingga berapa banyak diantara mereka yang strees. Bukannya pandai tapi malah down . Itu semua dilakukan atas dasar gengsi dan sifat otoriter orang tua yang menggebu-gebu [ pokoknya anak saya harus menjadi A, padahal potensi si anak tidak ada yang mengarah pada keinginan tersebut ]. Sehingga banyak dari anak mengalami perang pemikiran antara taat pada orang tua dan cita-cita pribadinya.
Sesungguhnya setiap anak telah diberikan bentuk dan keahlihan yang berbeda-beda oleh Allah swt, firman-NYA :


هُوَالّذِي يُصَّوِرُكُمْ فىِ اْلاَرْحاَمِ كَيْفَ يَشَاءُ لآاِلَهَ اِلاّهُوَ اْلعَزِيْزُالْحَكِيْمُ .


“ Dialah yang membentuk kamu dalam rahim [ rupa, nasib, rezeki, jodoh, mati ] sebagaimana dikehendaki-NYA. Tak ada Tuhan melainkan Dia yang maha perkasa lagi maha bijaksana “ [QS. Ali ‘imran [3] : 6 ].
Seorang Psikolog yang bernama Howard Gardner menyatakan bahwa ada 8 macam kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang, yaitu :

1. Kecerdasan Visual Spatial [ Arsitak, Desainer, Pelukis ].
2. Musical [ ahli musik dan penyanyi ].
3. Logic Mathematic [ Ahli Statistik, Ilmuwan fisika ].
4. Linguistic [ Sastrawan, Novelis ].
5. Intrapersonal [ Filosofi, sufi ].
6. Interpersonal [ Orator ulung ].
7. Bodily Kinestetic [ Olah ragawan ].
8. Naturalistic [ Pecinta Alam ].

Dari 8 macam kecerdasan tersebut dapat dijadikan sebuah pegangan bagi orang tua dalam mendidik anak. Kita harus bijak dalam mengarahkan anak, memang tak dapat dipungkiri orang tua mana yang menginginkan anaknya bodoh dan sengsara kelak?. Tapi janganlah memaksakan kehendak karena memaksa anak ibarat menekan sebuah bola kedalam air. Semakin kuat kita menekan maka semakin kuat bola tersebut terlontar.
Saiyidina Umar ra. Mengatakan, “Didiklah anak-anakmu karena mereka diciptakan dari zaman yang lain dari zamanmu “.
Rosulullah saw bersabda, “ Ajarilah anak-anakmu dengan tiga perkara, 1. Ajarilah dengan memanah. 2. Ajarilah dengan berkuda, 3. Ajarilah dengan berenang “.
Dalam hal ini Allah swt memberikan gambaran dalam mendidik [mengajak] anak kita dengan firman-NYA :

اُدْعُ اِلَى سَبِيْلِ رَبّكَ بِالْحِكْمَةِ وَلْمَوْعِظَةِ اَلْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ .

“ Serulah [ajaklah manusia] kepada jalan Tuhan-MU dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik “. [ QS. An-Nahl [16] : 125].
Ketahuilah, sesungguhnya banyak factor yang memicu kedurhakaan seorang anak kepada orang tua. Namun jika kita telaah dengan baik, factor utamanya adalah kesalahan orang tua dalam mendidik anak. Kesalahan tersebut bias berupa kesalahan dalam menerapkan cara yang digunakan, seperti terlalu banyak aturan atau sikap orang tua yang terlalu keras dan kasar terhadap anak.
Ada beberapa sikap yang harus dilakukan orang tua dan yang harus di tinggalkan dalam hal mendidik anak, diantaranya :

  •  Sikap lemah lembut dan kasih sayang. Ini adalah cara yang diajarkan Allah SWT. kepada Rosulullah SAW Dalam mendidik umatnya. Allah berfirman, 
“ Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar [otoriter], tentulah mereka menjahkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun pada mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-NYA “. [QS. Ali Imran [3] : 159].
Dalam bukunya NASHA’IH LI AL-ABAA’ QABLA ‘UQUQ AL-ABNA, Prof. Sa’ad karim menjelaskan, ketika seorang anak melakukan kesalahan, tidak selayaknya orang tua langsung memberikan hukuman berat. Tapi harus memberikan nasehat dan petunjuk, menjelaskan kesalahan sang anak dengan bijak, sambil memberikan keterangan tentang perilaku dan sikap yang benar. Setelah itu memberikan bimbingan dan arahan.

  • Jangan suka mencela anak.
Marwan bin abi Hafsah, dalam salah satu baitnya pernah menyatakan, “ jangan tergesa-gesa mencela sahabatmu, siapa tahu dia punya alasan, sementara kamu terlanjur mencelanya “

  • Akibat kurang keharmonisan orang tua.
Hal ini dapat memicu stress pada anak. Orang tua yang sering bertengkar atau bahkan bercerai dapat menyebabkan rasa tertekan dan kecemasan pada anak. Ketidak nyamanannya tercatat dalam nenori anak dan dapat mengganggu interaksi dengan teman sebayanya. Akibatnya anak-anak tersebut menjadi tidak percaya diri, sensitif, penakut bahkan sulit berkonsentrasi.

  • Sikap Cueknya orang tua terhadap anak
Orang tua terlalu memberikan kebebasan anak begitu besar, padahal si anak belum bisa membuat keputusan dan berfikir secara logis. Itulah pola asuh permisif cenderung membiarkan anak-anak untuk melakukan hal yang salah tanpa memberi pengarahan yang benar. Kebebasan anak menjadi dominan, sehingga anak tidak siap untuk berbenturan dengan kondisi yang tidak sesuai dengannya dan harapan. Akibatnya anak tersebut mengalami stress.

  • Orang tua terlalu menforsir anak, sehingga si anak menjadi kelelahan.
Hal ini banyak tidak disadari oleh orang tua [ambisi], mereka juga manusia yang perlu enjoy dalam hidup. Orang tua harus memperhatikan aktivitas fisik mereka, waktu tidur untuk anak-anak harus benar-benar optimal. Kurang tidur dapat menyebabkan kinerja fisik otak anak menjadi mudah emosional dan tidak stabil.


Tambihi, anak adalah amanah maka jagalah amanah itu dengan sebaik-baiknya. Ketika si anak mengalami ketimpangan dalam perilaku jangan mengatakan “DIA ANAK DURHAKA”, karena bisa jadi dia seperti itu akibat kelalaian orang tua. Intinya jalanilah hidup ini [mendidik anak] sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh Allah, pada hakekatnya orang tua hanya menjalankan amanah dan masalah keberhasilannya serahkan sepenuhnya kepada yang MAHA PEMBUAT KEBIJAKAN.

Letak Terompet ( Sangkakala )




Ilmuwan Berhasil Menemukan Letak Terompet Malaikat Isrofil

Sekitar tahun 2005 silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.

Dengan menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet!

Di mana pada bagian ujung belakang wilayah “terompet” alam semesta itu merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).

Bentuk Alam Semesta

Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

Abu Hurairah ra berkata :

Rasulullah saw bersabda : “Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy (Singgasana kekuasaan) menantikan bilakah ia diperintah”.

Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?”

Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.”

Saya tanya : “Bagaimana besarnya?”

Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali.

Tiupan pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan).

Tiupan kedua    : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan).

Tiupan ketiga   : Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”

Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya.

Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuknya laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang–orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.

Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.

Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggung jawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bagaikan rama-rama (kupu-kupu) yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.

Satu lagi contoh dari banyaknya bukti tentang kebenaran Kitab Suci akhirnya terkuak. Contohnya seperti dalam Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa janin berkembang dengan tiga fase, yang akhirnya menjadi patokan bidang kedokteran di seluruh dunia.

Juga, bahwa matahari dan semua benda langit bergerak tanpa kecuali yang pada masa dahulu disangkal oleh para ilmuwan ternyata juga ada di dalam Al-Qur’an dan masih banyak kebenaran lainnya yang manusia belum dapat menguaknya.

Perlu diketahui pula bahwa Nabi Muhammad bukanlah seorang saintis apalagi seorang astronomis, namun itu semua sudah ada di kitab yang berusia lebih dari 1.400 tahun yang lalu.

Bukti yang tadinya untuk akal manusia saja masih merupakan misteri. Kenapa dan apa yang dimaksud dengan terompet (sangkakala) malaikat Isrofil itu?

Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 :

“Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.” (An Naml 87)

Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.

“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.”

Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, bagaimana dengan peniupnya dan bagaimana pula Sang Pencipta keduanya?

Maha Besar dan Maha Benar Allah SWT dengan segala firmanNya.

21 Mar 2013

Hidup Manusia



Manusia seperti Sebuah BUKU….

Cover depan adalah tanggal lahir.
Cover belakang adalah tanggal kematian.
Tiap lembarnya, adalah tiap hari dalam hidup kita dan apa yg kita lakukan.
Ada buku yg tebal,
ada buku yg tipis.
Ada buku yg menarik dibaca,
ada yg sama sekali tidak menarik.



Sekali tertulis, tidak akan pernah bisa di’edit’ lagi.

Tapi hebatnya,
seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tiada cacat.

Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin,

Allah swt selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.

Kita selalu diberi kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yg benar dalam hidup kita setiap harinya. Kita selalu bisa memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita kedepannya sampai saat usia berakhir, yang sudah ditetapkanNYA.

Terima kasih ya Allah utk hari yg baru ini..

Syukuri hari ini….

dan isilah halaman buku kehidupanmu dgn hal2 yg baik semata.

Dan, jangan pernah lupa, untuk selalu bertanya kepada Allah, tentang apa yang harus ditulis tiap harinya.

Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita selesai, kita dapati diri ini sebagai pribadi yg berkenan kepadaNYA.


Dan buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak2 kita dan siapapun setelah kita nanti.


Selamat menulis di buku kehidupanmu,
Menulislah dengan tinta cinta dan kasih sayang, serta pena kebijaksanaan.


By : Zhiewa Netral

Intropeksi Diri






BAGUS DIBACA BUAT INTROPEKSI DIRI

  • Anak terkadang berfikir orang tuanya pilih kasih terhadap saudaranya 
  • Anak terkadang merasa terkekang oleh orang tuanya
  • Anak terkadang merasa lebih pintar dan membantah nasihat orang tuanya 
  • Anak terkadang merasa bahwa dirinya tidak di sayang 
  • Anak terkadang memperhitungkan ­segala sesuatu yang telah ia lakukan untuk orang tuanya 
  • Anak terkadang membingungkan harta warisan 
  • Anak terkadang menganggap remeh sesuatu pekerjaan yang telah diberikan 
  • Anak terkadang membentak orang tuanya saat berbicara 


8 Fakta yang Tidak Diketahui Oleh Anak 


  • Anak sering tidak mengerti jika di balik sepengetahuannya orang tuanya selalu memuji anak di depan saudaranya 
  • Anak sering tidak mengerti bahwa semua yang dilakukan orang tuanya hanya untuk kebaikan masa depan anak 
  • Anak sering tidak mengerti bahwa orang tuanya telah menjalani kehidupan yang lebih keras dibanding anak 
  • Anak sering tidak mengerti bahwa di setiap doa dan harapan orang tua nama anak selalu di ingat dan disebut 
  • Orang tua jarang sekali memberitahukan mengenai pengorbanannya selama melahirkan anda 
  • Orang tua telah mempersiapkan warisan terbaik (tidak selalu harta) untuk anaknya, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menyerahkan 
  • Orang tua tidak rela melihat anaknya hidup bersusah-susah di tempat orang lain. 
  • Anak tidak mengerti setiap kali ia membentak, hati orang tua akan bergetar dan menyebabkan umurnya lebih pendek

Bersabarlah




Jangan menyerah jika berada dalam keadaan yang serba salah ..

Jangan bingung jika tidak ada yang mendukung ..

Teruslah berusaha .
ketika orang - orang menganggapmu sebagai orang biasa , namun yakinlah suatu saat engkau akan menjadi sesuatu yang luar biasa .



Bukankah menjadi sebuah gambaran . dimulai dari sebuah titik ? , untuk menjadi sebuah danau , dimulai dari setetes air ? , dan untuk menjadi besar , dimulai dari yang kecil .

Semua butuh proses .. maka bersabarlah , karna kesabaran akan membimbing kita dalam menuju kemenangan yang besar . :)

By : Zhiewa Netral

10 RACUN DALAM DIRI KITA YANG TIDAK DISADARI







10 RACUN DALAM DIRI KITA YANG TIDAK DISADARI




Racun pertama : Menghindar

Gejalanya: Lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan diri dari kenyataan, kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semua yang berlangsung sesaat.

Antibodinya: Realitas

Cara: Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.

Racun kedua : Ketakutan

Gejalanya: Tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan, problem seksual, dll.

Antibodinya: Keberanian

Cara: Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah, 99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Keberanian merupakan proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.

Racun ketiga : Egoistis

Gejalanya: Materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.

Antibodinya: Bersikap sosial

Cara: Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akan diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui, orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan.

Racun keempat : Stagnasi

Gejalanya: Berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.

Antibodinya: Ambisi

Cara: Teruslah berkembang, artinya kita terus berambisi di masa depan kita. Kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.

Racun kelima : Rasa rendah diri

Gejalanya: Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.

Antibodinya: Keyakinan diri

Cara: Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang, yakin dirinya akan kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.

Racun keenam : Narsistik

Gejalanya: Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.

Antibodinya: Rendah hati

Cara: Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.

Racun ketujuh : Mengasihani diri

Gejalanya: Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, merasa menjadi orang termalang di dunia.

Antibodinya: Sublimasi

Cara: Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain..

Racun kedelapan : Sikap bermalas-malasan

Gejalanya: Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.

Antibodinya: Kerja

Cara: Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.

Racun kesembilan : Sikap tidak toleran

Gejalanya: Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.

Antibodinya: Kontrol diri

Cara: Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dengan keberagaman kultur dan agama.

Racun kesepuluh : Kebencian

Gejalanya: Keinginan balas dendam, kejam, bengis.

Antibodinya: Cinta kasih

Cara: Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.



Ternyata 10 Racun tersebut berasal dari pemikiran dan hati kita sendiri yang membuat rusaknya keImanan diri.

Dalam bukunya imam ghazali tentang hati dijelaskan ,kalau hati itu punya racunnya. antara lain : banyak makan,banyak memandang ,banyak bicara ,dan juga banyak bergaul. kalau saya boleh tambahin lagi ,banyak tertawa juga akan mematikan (kepekaan dan kelembutan) hati.


Salah satu peringatan paling mujarab untuk obat hati adalah mengingat kematian ,karenanya rasul bersabda : “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).”


By : Zhiewa Netral

10 Mar 2013

Menjadi Diri Sendiri Itu Lebih Baik


3 Hal Dalam Hidup


Kata Mutiara


Renungan


I love Islam Forever


9 Mar 2013

Bersyukur


Be Happy And Fun


7 Mar 2013

Semua Seperti Mimpi




Semua bagaikan mimpi ..


" Awal nya memang indah .. 

Tapi setelah terjadi ..

     Semua bagaikan mimpi buruk ..

           Tak di kira-kira dan tak pernah dibayangkan sekali pun ..

             Apa yang yang ada di sekitar tak seperti apa yang kita harapkan .. "


Berawal dari mimpi ..

 " Katanya semua keinginan ..

    berawal dari mimpi ..

     Tapi apa memang dengan bermimpi ..

     Semua akan bisa berjalan sesuai apa keinginan kita .. ?

        Itu si katanya .. "


By : Zhiewa Netral

4 Mar 2013

Awas Penipuan Bermodus Hipnotis ( Gendam )

Semakin berkembangnya jaman .. Dan semakin "Canggih" Alat - alat elektronik seiring berjalannya waktu sehingga munculnya keinginan berbagai macam tindak kejahatan yang semakin marak pada akhir - akhir ini . Untuk itu buat sobat yang mempunyai barang - barang yang mewah atau membuat orang lain tergiur berhati - hati lah dalam berpergian / dalam perjalanan .

Tetaplah waspada dalam berpergian dan jangan lah terlalu akrab pada seseorang . Biarpun kelihatannya baik tapi kita tak tahu dibalik semua itu , siapa tau aja ada " Sesuatu " ( Badai , Cetarrrr .. Membahana . Wkwkwkwk )  pokok nya tetap fokus & percaya diri aja itu kunci utama untuk menjaga kesadaran kalau perlu selalu ber ikhstifar  dalam hati ( buat yang beragama muslim ) . Mungkin dengan itu sobat bisa tetep mengontrol diri & tetap menjaga kesadaran dalam berbicara dengan orang yang asing .

Kembali neng Laptop . Hehehe ( gaya tukul )

Bermacam - macam Modus tindak kejahatan tak luput dari berbagai macam trik untuk membuat si korban tidak curiga dalam rencananya . Terutama dalam hal tindakannya , biasanya si korban menilai dari raut muka nya ( Face ) atau penampilanya ( style ) . Jaman sekarang memang tidak ada yang tidak mungkin , biarpun kita mengantisipasi tetapi yang namanya musibah siapa si yang tau ( wallahualam ) . Tapi ada kalanya kita tetap mencoba & mencegah supaya tidak terjadi .

Berikut Tips & Saran Agar Terhindar Dari Tindak Kejahatan Bermodus Hipnotis / Gendam ( Magician )

  • Waspada Lingkungan Disekitar
Dalam hal ini sangat penting untuk tetap berhati - hati di sekitar lingkungan sobat . Terutama di jalan atau tempat hiburan ( mall / pasar ) . Modus Hipnotis / Gendam ini sulit untuk dicirikan dalam penampilannya , walaupun dinilai dari sikap dan perilakunya terutama dalam raut mukanya sulit untuk di lacak . kenapa bisa begitu ? karna kita tak tahu dan jangan berfikir negatif dulu . Tetapi yang terpenting hanyalah tetap fokus & percaya diri aja , berpegang teguh dalam perinsip & keyakinan ( Iman ) . pekuatlah iman kita dalam hal beribadah dan kepada sang pencipta gusti allah . Dengan itu insya allah mudah - mudahan sobat terhindar dari Modus Hipnotis / Gendam ( Magician )

  • Jangan Suka Menunjukan / Memamerkan Barang Yang Mewah
Nah .. Penting banget ne sobat . Biasanya hal seperti ini patut untuk diperhatikan , buat para remaja ni biasanya . Anak Gaul gitu ABG ( Anak Baru Gede ) . Mungkin bisanya untuk kalangan seumuran seperti ini pikirannya belum terlalu Dewasa ( mapan ) . Yang sifat nya tidak mau mengalah & slalu menunjukkan apa yang ia punya terhadap temannya atau publik ( umum ) . Sedikit tambahan dari saya . Boleh lah mempunyai sifat seperti itu namun jangan terlalu di besar - besarkan dan di ujuk - unjukan kepada orang lain . " Tampil apa adanya aja .. Jangan ada apanya ". hehehe . Karena dengan itu bisa mengundang orang yang tergir dengan barang - barang yang kamu miliki dan mengundang niat busuk orang untuk tindak kejahatan yang akan dilakukan terhadap kamu .

  • Tetaplah Fokus & Percaya Diri ( Dalam Berbicara Kepada Orang )
Berbagai macam trik & penyampaian dalam hal berbicara tetaplah menjadi kunci utama dalam si pelaku dengan si target ( korban ) . Untuk melakukan tindakan kejahatan , " biasanya orang yang bermodus seperti ini  cara berbicaranya halus dan agak sedikit lambat dalam penyampaiannya " ( berbicara detail & ramah ) . dalam hal ini supaya si korban luluh & terpengaruh dalam bujuk rayuan si pelaku . Memainkan pola pikir korban dengan membolak balikan kata agar tak sadarkan diri ( Namun dalam keadaan Sadar ) . Dan biasanya modus seperti ini mempunyai trik dalam hal memainkan pembicaraannya seperti mengiming imingkan imbalan / membuang sial untuk si korban . Berbagai macam trik dilakukan agar si korban terhasut dalam pikirannya sendiri , untuk itu berhati - hatilah sama orang yang tidak dikenal . Jangan terlalu akrab & tetap selalu ikhstifar .

  • Memperkuat Iman 
Buat semua yang mempunyai kepercayaan ( agama ) . Perkuatlah iman mu dengan slalu beribadah kepada sang maha pencipta gusti allah ( Muslim ) . Sebab dengan itu insya allah kita terhindar dari segala macam bahaya & musibah yang menimpa mu dengan slalu berikhtiar kepadanya dan meminta doanya . Slalu beribadah kepada sang maha pencipta agar diberi perlindungan , kesehatan & keselamatan dunia akhirat . Aminn ........................

Mudah - mudahan orang yang seperti itu diberi kesadaran dan dibuka kan mata batinnya agar tidak melakukan tindak kejahatan serta mau mengembalikan apa yang bukan hak miliknya & rezekinya . Amin ... Amin ... Ya rabbal alamin .. Sambil mengelus muka . :)

By : Zhiewa netral