Tiada kalimat yang akan terukir pada relung-relung hati ini ketika meniatkan diri untuk lebih banyak bermuhasabah, mentafakuri keberadaan diri.
Tidak satu pun dari diri ini yang layak untuk di sombongkan karena semua hanyalah milik Allah dan pasti akan kembali pada Nya, Sang Pencipta.
Ada saja cara Allah untuk menguji cinta kita untuk Nya.
Karena terkadang keimanan itu naik dan turun, bahkan lebih sering berada di standar bahkan mungkin sering berada di bawah standar yang ada. Penyakit malas-malasan menjadi sebuah fakta yang fenomenal menggerogoti hati, fikiran dan jasad.
Terkadang tiba-tiba rutinitas ibadah yang menjadi sesuatu yang biasa kita lakukan berada pada kondisi low bath, semua serba malas dan perlu di motivasi. Dari sholat yang kelewatan banyak dari adzan berkumandang, tilawah yang kurang dari biasanya dalam sehari bahkan sepekan, puasa sunnah yang di ringankan untuk ditinggalkan, amanah baca buku yang di anggur-anggurkan. Astaghfirullah. Padahal alasan cuma satu, malas.
Ada saja cara Allah untuk mencintai kita kesekian kalinya
Berada di sekeliling orang-orang sholih dan senantiasa merindukan percepatan perubahan drastis ke situasi yang lebih baik, rupanya Allah lah Maha Pemilik Hati.
Karena Allah menginginkan, tiba-tiba berada dan melihat sosok ibu yang senantiasa menyegerakan sholat setelah adzan berkumandang, membiasakan tilawah di akhir sholatnya, meletakkan sunnah di sebelum tilawahnya, dan senatiasa berdzikir di aktivitas keseharian, membuat rangkuman keterbengkalaian itu menutup rapat kemalasan yang selalu dijadikan alasan. Kembali mengulas kenikmatan-kenikamatan yang telah Allah beri di jejak-jejak kehidupannya menjadikan nilai keberuntungan ketika bertemu dengannya.
Di Sinilah Tempat yang Baik Untuk Meletakkan Harapan dan Cintamu
"Nak, tidak ada tempat sebaik kita menaruhnya hanya kepada Allah. Pada kondisi apapun, rentangkan keluasan waktu pada penuh dan senggangnya untuk meletakkan keyakinan itu pada Allah. Ibadah dan amal sholih yang kita lakukan bukanlah milik kita semata, tapi akan menjadi milik orang tua kita, milik adik-adik kita, milik keluarga kita, milik sahabat-sahabat kita, milik kaum muslimin yang ta'at pada Allah, dan kita tidak hanya sekedar membutuhkan ibadah dan amal sholih itu semata tapi ibadah dan amal sholih itu adalah hadiah dari Allah, karena memberi kesempatan pada kita untuk memperbaiki diri."
"Nak, mintalah pada Allah apa yang engkau inginkan, banyaklah menaruh harapan dan cinta pada tempat yang semestinya, makhluk dan semua yang ada di muka bumi ini adalah sarana perantara untuk mempermudah kita, tapi sungguh yang Maha Memudahkan itu hanyalah Allah."
"Nak, Perbanyaklah dzikirmu pada Allah di saat sempit dan lapangmu, karena Allah akan mengingatmu dengan secepat kau inginkan."
"Nak, di saat sakit, lepaskan keluh kesahmu pada Allah, bukan pada kesia-siaan lisanmu. Perbanyak permintaan ampunan padaNya, karena saat sakit Allah justru menguji kita dengan keimanan kita padaNya pada porsi yang lebih. Jagalah tauhidmu dengan baik pada saat sakit"
"Nak, pada ilmu dan keberuntungan yang Allah beri padamu, itu hanyalah titipan. Pergunakan dan manfaatkanlah untuk agama ummat Muhammad, maka akan mengalirlah kebaikan dan keberkahan itu untuk semua orang yang kau cintai, orang-orang yang membesarkanmu, orang-orang yang mencintaimu."
"Nak, janganlah kamu menjadi anak yang justru mempermudah masuknya orang tua mu masuk neraka."
"Nak, ....karena di sinilah (Allah), tempat terbaik untuk meletakkan harapan dan cintamu."
0 comments:
Posting Komentar